Bijak menyikapi perbedaan demi keamanan diri dan negara

Untuk Satu Indonesia (Pertahanan dan Keamanan)  

Maraknya sosial media saat ini sehingga bermunculkan para milenial penggiat sosial media. Hampir setiap hari para penggiat media sosial itu melakukan update kegiatannya sehari-hari. Mulai dari kegiatan bangun tidur, makan, pergi kesuatu tempat semua bisa kita share apapun ke media sosial. Namun, sayangnya tidak semua orang bisa membuat konten yang positif untuk bisa mempengaruhi orang lain untuk bisa berpositif juga.

Berfoto diacara Konten Kreatif Hankam UI

Banyaknya konten-konten negatif di media sosial yang menyangkut tentang hankam ini membuat keamanan dan pertahanan negara terganggu. Adanya unsur SARA, suku, radikalisme, politik dan juga berita-berita Hoax ini membuat keamanan negara menjadi banyak isu bertebaran sehingga pemersatu bangsa ini menjadi terancam. Keamanan diri dan keamanan negara menjadi terganggu akan hal ini. Sedih banget kan? Akupun sedih persatuan negara kita di pecah belah seperti ini.

Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam suku, pulau, bahasa, agama yang sangat banyak. Satu negara, tidak perlu adanya perselisihan yang mengganggu toleransi antar kita sesama. Sangat merugikan sekali dengan adanya isu-isu yang bertebaran di medsos tentang konten negatif membuat sesama teman, bahkan sesama saudara saling menyerang atau berantem cuma masalah perbedaan pendapat saling hujat satu sama lain. Bagaimanapun juga kita tetap negara persatuan Indonesia.

Perbedaan pendapat pada dasarnya hal yang sangat umum dan wajar karena kita memang diciptakan berbeda. Bukan saling menyalahkan dan menganggap orang lain yang berbeda pendapat tentang suatu hal yang mempersatukan bangsa ini menjadi terancam.

Selasa, 21 Mei 2019 ini berlokasi di Gedung Apung di Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat saya mengikuti acara bertema Workshop Produksi dan Diseminasi. Adapun pematerinya sendiri adalah Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik dan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI.



Pada acara ini, saya mengikuti seminar workshop yang membahas tentang Pertahanan dan Keamanan negara ini (HANKAM). Selain itu materi dari NdoroKakung atau Pak Wicaksono yang merupakan aktivis twitter memberikan pengarahan tentang bagaimana menjadi blogger atau konten kreatif yang positif.

Ada banyak banget cara mudah untuk menulis ini mulai dari melakukan riset, membaca, mengecek siapa saja pasar pembaca blog kita atau apapun yang bisa membuat orang lain betah. Intinya harus mencari ide lebih banyak mulai dari membaca koran, menonton traveling, melakukan jejak pendapat, menonton film dan harus ada risetnya. Menulispun juga sebisa mungkin kita bisa seperti cerita. Seperti kita bertemu teman saat reuni. Selalu ungkapkan.

Salah satunya topik HanKam yang akan dibahas disini diacara ini Perdamaian Indonesia. Sejujurnya saya sendiri hanya mengetahui dari sisi luarnya saja tentang Pertahanan dan Keamanan negara Indonesia. Karena saya sendiri awalnya dulu tidak terlalu peduli politik, namun saat ini setelah saya paham politik ini seperti pisau. Bagaimana kita bijak dan menyikapi semua yang ada permasalahan politik HANKAM ini.

Merindukan Gemah Ripah Lok Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo yang artinya kekayaan alam yang berlimpah dan keadaan yang tentram. Ketentraman adanya perbedaan pendapat ini yang saat ini toleransi sesuai pancasila menjadi berkurang hanya karena perbedaan pendapat dengan sosial media. Padahal kalau kita ingat Negara kita dahulu bisa bersama-sama bersatu saat di jajah oleh negara lain untuk bersama-sama memenangkan Kemerdekaan.

Negara Indonesia yang tentram HanKamnya (Pertahanan dan Keamanan) pastinya akan membuat kita nyaman tentram bisa saling senyum kepada sesama tanpa memandang perbedaan baik perbedaan pendapat medsos maupun secara langsung semua harus kita sikapi dengan bijak. Bisa minum kopi dan nongkrong bareng-bareng lagi tanpa berantem atau berdebat dengan hal perbedaan pendapat. Karena negara Indonesia pegangan kita  dimana sesuai dengan Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika.
Bhineka Tunggal Ika karena kita berbeda-beda tapi tetap satu kesatuan Indonesia. (By Rachmanita)

Vlog acara bisa di lihat disini




2 komentar