Pentingnya menjaga kesehatan anak untuk bisa Merdeka dari Penyakit Pneumonia

Hallo Semuanya, 

Masih ingat beberapa waktu yang lalu ada salah satu keluarga terdekat ada yang tiba-tiba terserang dengan salah satu penyakit bernama Pheumonia ini. Alhamdulillah nya saat ini sudah sembuh total dan sudah sehat kembali. 




Kesehatan memang merupakan suatu aset kita yang harus kita syukuri dan kita jaga tentunya untuk diri sendiri, keluarga dan juga anak. Jika kita sehat kita bisa melakukan hal apapun. Menjaga dan mengatur hidup sehat tentunya saat ini menjadi bekal dan tugas utama kita. 

Nah, bertepatan sehari setelah ultah kemerdekaan negara Indonesia pada Minggu, 18 Agustus 2019 berlokasi di Museum Fatahillah Kota Tua, Jakarta Barat. Saya berkesempatan hadir mengikuti acara edukasi dalam rangka Stop Phenomounia pada anak dari Yayasan Save Children bersama dengan KBR.id dan PowerFM Radio. 

Pheumonia itu apa sih? 
Pheumonia merupakan suatu penyakit yang gelaja awalnya biasanya hanya terdeteksi batuk, pilek, demam disertai oleh sesak napas. Biasanya terjadi disebabkan oleh polusi udara, asap rokok maupun lingkungan yang tidak bersih. 

Phenoumonia ini berbeda loh dengan TBC, karena banyak orang yang menyebutnya mirip. Karena kalau TBC adalah kondisi infeksi pada paru juga bisa yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Namun, penyakit Phenoumonia ini merupakan penyebab kematian nomer 2 didunia yang terjadi pada anak-anak. 

Pada acara Stop Pneumonia dari Yayasan Save Children ini yang dimulai dari pukul 08.00 dimana sebelumnya diawali dengan tarian daerah terlebih dahulu. Baru dilanjutkan dengan talkshow pertama dari beberapa narasumber yaitu Mbak Ani Berta Founder ISB, Founder dari Running Buddy dari komunitas lari Ruddy Rohmansyah (Rest Management). Adapun sharing session nya sendiri pada talkshow pertama ini terkait dengan saat ini fokusnya dari Teh Ani Berta yang merupakan Blogger berfokus pada kesehatan. Sedangkan dari Bapak Ruddy menjelaskan tentang pentingnya berolahraga sebagai salah satu upaya kita dalam menjaga kesehatan tentunya. 






Untuk talkshow kedua dari Ibu Celina Patasimbung, serta hadir pula bintang tamu seorang artis Bayu Oktara. Ibu Celinapun menjelaskan bahwa Pheumonia tidak pandang bulu dari ekonomi cukup atau tidak, namun dapat dicegah apabila kita sadar tentang pentingnya dari Faktor lingkungan dan kebiasaan kita sehari-hari. 





Berdasarkan dari data kesehatan Pheumonia pada balita adalah penyebab kematian no 1 di dunia. Sedih banget yaa dengernya. Hal ini dikarenakan Penyebabnya salah satunya asap rokok, polusi udara yang tidak baik. 

Bagaimana cara mencegah serta melindungi penyakit Phenoumonia pada anak ini? 
Semua penyakit pada dasarnya bisa kita cegah dan kita tahu tentang bahayanya. Beberapa langkah pencegahannya supaya tidak tertular untuk anak kita tercinta antara lain:
  • Pemberian ASI yang cukup untuk anak dimulai dari dia baru lahir sampai 6bulan dilanjutkan dengan MPASi sampai usia 2tahun
  • Imunisasi Dasar untuk anak harus dilengkapi saat ini sudah ada gratis juga program dari pemerintah 
  • Hindari paparan asap rokok apabila ada anak-anak, hal ini bisa kita mulai dengan menegur orang yang merokoo disekitar lingkungan yang terdapat anak-anak
  • Penuhi kecukupan gizi anak mulai dari Vitamin, Protein, Mineral serta Karbo
  • Hindari polusi udara tidak bersih
  • Selalu menjaga kebersihan lingkungan dirumah
  • Terpenting selalu cuci tangan dirumah pakai sabun yang merupakan kebiasaan baik untuk bisa diterapkan sehari-hari dirumah dengan anak

Bagaimana ciri-ciri anak yang terkena Pheumonia ini? 
Memang membedakan penyakit Phenoumonia ini dengan influenza itu hampir mirip. Adapun cirinya sendiri antara lain:
Demam.. Batuk.. Pilek… dan sesak...untuk cara mengeceknya sendiri bisa kita lakukan dirumah dengan mengecek napas dari anak sesak sesak itu gimana sih kondisi yang bisa dilihat nanti ada tarikan dinding dada terdalam Jadi kalau misal Bapak Ibu melihat ada anak dengan nafas cepat kemudian ada cekungan di dinding dada nya itu salah satu tanda sedikit masalah itu. 
  • Setiap anak menarik nafas itu 3 sampai 1 menit pada anak yang dari usia 2 bulan sampai 12 bulan Apabila lebih dari 50 kali lebih dari itu maka harus dibawa ke dokter. 
  • Sedangkan usia 1 tahun sampai 5 tahun lebih dari 40 kali per menit. 
Jika masih ragu setelah dicek sendiri bisa langsung ke dokter terdekat atau bahkan ke puskesmas. 

Untuk mengobatinya pun harus segera dibawa ke Puskesmas atau Rumah sakit untuk segera ditangani oleh Dokter. 

Perlu diketahui juga untuk penularan penyakit Phenoumonia ini bisa melalui Udara, Batuk dan Bersin, Benda Pribadi. Jadi memang penyakit Phenoumonia ini tidak memandang bulu atau tidak hanya beberapa kalangan menengah kebawah saja yang bisa terkena, namun kalagan elitpun bisa terkena. Sehingga penyakit ini tidak memandang baik yang kaya maupun miskin. 

Sehingga untuk mencegah penyakit Pneumonia ini haruslah ada dari dukungan semua pihak, baik masyarakat maupun lingkungan untuk menjaga kebersihan serta udara yang baik. Karena sejatinya memang mencegah lebih baik daripada mengobati. 

Marilah kita sama-sama menjaga kesehatan mulai dari diri sendiri, keluarga, serta anak kita terutama. Jangan pernah remehkan penyakit sekecil apapun karena bisa berdampak besar contohnya saja Batuk Pilek pada anak. Sebaiknya waspada dahulu. 


Oiya keseruan acara yang dihadiri oleh beberapa undangan ini sendiri dilengkapi dengan Instagram Competition dan Kuis berhadiah langsung dengan menjawab pertanyaaan melalui WA. Serta juga ada penandatanganan dari telah diresmikan untuk program Stop Pheumonia ini. Supaya bisa negara kita terbebas dari Phenoumonia atau Merdeka dari penyakit Phenoumonia untuk anak! 


#stopPheumonia
#berpihakpadaanak


Acaranya bisa dilihat di VLOG berikut



22 komentar

  1. Bagus sekali ya. Semakin banyak kampanye2 kesehatan yg tujuannya mengingatkan kita agak lebih oerhatian sama kesehatan kita dan keluarga.

    Semoga anak2 dan kita selalu dilindungi Allah SWT dari penyakit-penyakit.

    BalasHapus
  2. Sedihnya, banyak perokok itu yang egois. Kl kita tegur suka nyolot.
    Rumah kami memang bebas asap rokok, tapi khawatir juga kalo di tempat umum.

    BalasHapus
  3. Hindari pollusi udara tidak bersih.. hiks, jadi keinget nasib tinggal di pekanbaru yang sampai sekrang masih harus melawan asap.

    BalasHapus
  4. Wah, acaranya menarik sekali ini mbak. Aku paling jengkel sama perokok di tempat umum, polusinya menganggu apalagi kalau bawa bayi. Perlu ditegur.

    Semoga anak-anak kita senantiasa diberi kesehatan dan dihindari dari penyakit penyakit yang berbahaya. Aamiin.

    Terima kasih infonya berguna sekali :)

    BalasHapus
  5. Kalau anak udah suka sesak nafas agak curiga pneumonia memang. Tapi kalo orangtua dapat mendeteksi pneumonia sejak dini, mudah2an bisa segera diobati.
    Kesel nya itu kalo udah satu tempat ama perokok, suka nggak peduli ama anak2 di dekatnya.

    BalasHapus
  6. Padahal udah ada ya perda larangan bakar sampah sembarangan .Tapi tetep aja sebagian masyarakat gak gubris. Disini aku suka kesel. Tapi mau negur,gak enakan sama tetangga.
    Beneran sesak nafas kami sekeluarga.
    #malahsyurhat

    BalasHapus
  7. Makanya aku juga jadi cemas akut, kalau anak tiba2 sakit flu apalagi ada gejala sesak nafas juga, kalau aku sih langsung aja ke Dokter.

    BalasHapus
  8. Kirain sama mbak pneumonia dengan TBC. Lalu bedanya apa mb? Pneumonia tidak menularkah?

    BalasHapus
  9. Seram juga ya, ternyata pneumonia salah satu penyebab kematian terbesar. Semoga anak-anak kita terhindar dari pneumonia

    BalasHapus
  10. Ya Rabb, dulu ingat banget pas anak sulung masih bayi kirain kena pneumonia. Setelah dibawa ke dokter ternyata bukan. Akibat sese emak auto-diagnosa berdasarkan gugling. Padahal bkn org medis. Fyuhh, makasih atas sharingnya ya Mba Adinda

    BalasHapus
  11. akhir-akhir ini saya sering dengar anak saya batuk keering . apa ini bs jd gejala pneumonia jg kak? nauzhubillah

    BalasHapus
  12. Setuju sekali, Mbak. Kesehataj itu aset paling berharga. Makanya harus dijaga.
    Hanya memang anak.kan belum bisa menjaga kesehatannya sendiri. Jadi kita harus ekstra lagi pada anak. Tapi harus tetap kesadaran bersama. Karena sumber sakit itu tadi, bisa dari lingkungan sekitar, polusi udara, dan asap rokok. Dan masih banyak orang yang merokok seenaknya di dekat orang lain.

    BalasHapus
  13. Udara zaman now yang kurang bersih ini lho yang jadi perhatianku, khawatir anak2 batuk2 gtu, amit2 moga jauh2 dari pneumonia...
    Bener banget membiasakan anak menjaga kebersihan salah satunya cuci tangan dengan sabun bisa mencegah penyakit ya?

    BalasHapus
  14. Entahlah di depok ini ke dokter tiap anak batuk kok mudah banget dicurigai pneumonia. Kita cari second opinion ke dokter yang lebih bagus nggak katanya. Mungkin saking awasnya terhadap risiko penyakit ini ke anak ya.

    BalasHapus
  15. Pneumonia itu termasuk penyakit menular yac kak, dan udah banyak penderitanya. Oleh karena itu saya dukung banget "stop pneumonia" agar penyebaran tidak semakin meluas.

    BalasHapus
  16. Save The Children ini emang concern banget tentang anak-anak ya. Mulai dari kesehatan, pendidikan, dan kelayakan hidupnya. Semoga banyak juga NGO lainnya bikin acara serupa jadi keluarga Indonesia semakin banyak pengetahuan untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak

    BalasHapus
  17. Jadi ingat pas anakku umur setahunan divonis gejala pneumonia, hiks aku panik banget. Gejalanya emang gitu, batuk, demam, Dan kalau napas dadanya kayak cekung. Alhamdulillah didampingi dokter dan dibesarkan hati kalau bisa sembuh

    BalasHapus
  18. Orang tua harus mengamati juga ya, saat anak terserang batuk pilek, batuk pilek. Jangan-jangan bukan sekedar influenza, tapi mengarah pada pneumonia yang perlu penanganan sesegera mungkin.

    BalasHapus
  19. Pheumonia ini memang patut diwaspadai, terutama setelah mengerti seberapa bahaya penyakit ini dari faktanya bahwa termasuk dalam penyakit yang menyebabkan kematian..

    BalasHapus
  20. Makasih banget tiPS pencegahannya. Insya Allah akan diterapkan. Jika Dilihat Secara kasat mata seperti tidak terlalu berbahaya yaa, namun jika terkena pneumonia bisa mematikan. Masya Allah, Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan

    BalasHapus
  21. Pneumonia ini jarang terdengar tapi efeknya bahaya ya.. keren banget nih kalau kampanye-kampanye kesehatan semacam ini diperluas lagi jangkauannya. Selain mengedukasi, harapannya kampanye semacam ini juga bisa mengurangi peluang adanya pasien pneumonia

    BalasHapus
  22. Semoga makin banyak orang yang paham tentang Pneumonia ini ya , saya sendiri belum begitu paham hehe. Semoga juga kampanye ini diadakan di berbagai daerah juga.

    BalasHapus