Hallo semuanya,
Lama banget gak nulis di blog ini…
Aku cuma Pengen nulis curahan hati aku lagi yang kurang lebih setahun lebih saya tidak menulisnya kembali.
Kronologinya saya sudah bercerai dengan sidang cerai bulan April 2024 dan Akta Cerai terbit di bulan Mei 2024.
Kondisi saya waktu awal bercerai pasti hancur donk semuanya, gak mungkin saya baik baik aja waktu bercerai.
Saya sempat kehilangan arah waktu awal bercerai mulai dari pakaian saya terbuka dan juga saya berusaha respon semua laki2 juga salah satunya .
Serta bisnis yang saya jalani juga perlahan hancur . Karena bisnis itu berhasil tidaknya tergantung dengan arahan sang pemilik.
Alasan bercerai apa? Alasannya cukup panjang dan tidak bisa dijelaskan secara detail juga.
Harapan aku sendiri sekarang apa? Ya udah berusaha jadi lebih baik dan sabar maupun ikhlas menghadapi perceraian ini.
Normalisasikan Perceraian..Bukan berarti mengajak atau menyuruh orang lain bercerai. Cuma ingin menuliskan saja bahwa ini wajar kok ini dunia ada susah senang ada nikah dan ada cerai.
Manusia bisa berdusta dan berbohong termasuk orang yang pernah menjadi suami atau istri ..
Tidak semua pernikahan harus diselamatkan terkadang harus menyelamatkan diri sendiri..
Menikah bukan untuk bahagia… Walau kenyataannya semua pasti ingin bahagia…
karena pasti semua pernikahan ada ujiannya ..
Nikah sama siapapun pasti ada badainya …
Ya saya pernah bercerai dan dibilang menyesal sih kadang kalau lagi gak ada kerjaan aja atau lagi inget anak juga korban bercerai dari orang tuanya yang udah ga bisa sama sama lagi..
Padahal kalau lagi sibuk atau banyak pekerjaan tidak ada sedikitpun penyesalan saya bercerai….
Ketika saya bercerai waktu saya lebih banyak apalagi anak tidak bersamaku..
Kalian pasti mikir aku ibu yang jahat dan tega sampe segitunya gak peduli anak?
Aku berusaha ingin sama anak, tapi aku dibuat seolah keadaan waktu bercerai aku ga mampu atau ga capable buat bisa ngurus anak.. Aku udah di judge sebagai ibu yang tidak baik dan contoh yang tidak baik buat anak.
Alhasil aku kehilangan arah..
Menghadapi sikap temperamen laki2 tersebut atau ayah dari anakku..